Kamis, 11 November 2010

BENCANA ADALAH MUSIBAH APAKAH INI COBAAN ATAU ADZAB?

Indonesia menangis lagi, Bencana melanda Ibu pertiwi. Belum selesai dengan wasior dan mentawai, kali ini merapi. Sudah lebih dari 200 orang menjadi korban keganasan alam. Rumah dan lading hancur berantakan. Ternak dan kebun seakan sengaja dikubur oleh bencana. Kerugian sudah tak bisa dihitung-hitung lagi. Apa penyebab dari semua ini? Bagaimana ini bisa terjadi? Lalu apakah yang Allah kehendaki dari semua ini?
Seharusnya semua ini bisa kita jadikan bahan tafakur atas apa yang menimpa ibu pertiwi. Semestinya kita mengambil pelajaran dari merapai yang meluluhlantahkan kota Yogyakarta. Dan sudah sepatutnya kita mengambil hikmah dari semua itu. Belum cukupkah bencana membuat kita sadar? Belum cukupkah peringatan Allah ini kau abaikan wahai penguasa? Belum sadarkah kita akan apa yang menimpa bangsa wahai saudara-saudaraku se tanah air? Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Tuhan yang Maha pemurah, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya. Sungguh mereka telah mendustakan (Al Quran), Maka kelak akan datang kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan. Dan Apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. dan kebanyakan mereka tidak beriman. Dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang..”(AsySyu’araa’ 26 : 5-9).
Saudara seiman, sadarlah akan semua ini, jangan kita menutup mata dan telinga seperti kaum kafirin. Janganlah kita malah menganggap ini hanyalah cobaan semata. Allah hendak mengingatkan kita akan kekuasaanNya. Allah hendak meperingatkan kita agar kita kembali pada jalan yang benar, jalan yang diridlaiNya. Tidakkah cukup Al-Qur’an sebagai peringatan saudaraku? Apaka kau lupa akan janji Allah yang pasti? Jika matahari pun dia menepati janjinya terbit setip pagi dan tenggelam disore hari, lalu bagaimana dengan Allah Sang Pencipta Matahari takkan menepati janjiNya?. “Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan. Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir'aun. Maka Fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa Dia dengan siksaan yang berat. Maka Bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. Langit(pun) menjadi pecah belah pada hari itu. adalah janji-Nya itu pasti terlaksana. Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan. Maka Barangsiapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya.”(Al Muzzammil 73 : 14-19).
Ini adalah adzab bagi kita, dan memang bencana ini berhak kita terima karena kita telah melupakan syariatNya. Mengapa kita begitu sombong? Padahal Allah lah yang menciptakan ini semua, bukanlah kita. Mungkin itulah akibatnya karena kita tidak mau tunduk dan patuh atas apa yang Allah turunkan kepada kita yaitu Al Qur’an beserta aturan-aturan didalamnya.
Allah berfirman : “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), Maka ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?”(Al Maa’idah 5 : 48-50)
Penguasa, tidak cukupkah kami menjadi korban atas Negara yang kau pimpin ini? Tidak kah kau belajar dari apa yang menimpa para menguasa-penguasa sebelum kau? Fir’aun, Namrud dan Qorun adalah pelajaran bagimu wahai penguasa!! Bertaubatlah segera, kembalikan tanah kaum muslimin kepada Allah, kembalikan dengan menegakkan kalimatul Haq setinggi-tingginya, kembalikan Negara ini dengan syariatNya, agar kelak menjadi Negara yang dilimpahkan atasnya rahmat dari Allah Swt. Agar bencana ini menjadi peringatan terakhir dariNya. Allah berfirman : Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”(Al A’raaf 7 : 96). Apalah lagi yang kita tunggu? Bencana berikutnya kah? Peringatan berikutnya kah? Atau menunggu Allah benar-benar murka pada kita, wahai penguasa?? Kembalikanlah negeri ini pada fitrahnya. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan renungan serta menjadi momen kebangkitan kaum muslimin. Amin ya Robbal ‘alamiin.

Obama Datang Adzab Allah Berhak Turun

Negeri tercinta kedatangan tamu istimewa. Sepertinya kalimat itu tidak asing akhir-akhir ini terngiang di telinga-telinga Masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, Barack Husain Obama hari ini menggenapi kedatangannya ke Indonesia. Para penggemar AS (Amerika Serikat) bersorak-sorai gagap gempita menyambut kedatangannya. Lautan orang-orang bodoh itu membanjiri UI dan Masjid Istiqlal hanya demi menyaksikan Presiden Amerika Serikat Laknatulloh alaih berkoar-koar membohongi dan membodohi mereka. Allahu Akbar, adzabMu berhak turun ke negeri makmur nan jaya Indonesia tercinta ini.
Dengan sangat bangga… 
Innalillahi wa innailaihi rooji’uun, Hasbunalloh wa ni’mal wakiil ni’mal maula wa ni’mannashiiir. Kedatangan Obama ke Indonesia bukan semata hanya untuk kunjungan kenegaraan saja saudaraku. Apakah kita tidak sempat berfikir sejenak kah mengenai apa yang telah dilakukan Obama terhadap negeri-negeri kaum muslimin nun jauh di sana?. Apa sebenarnya yang terjadi pada kita kaum muslimin?. Dengan sangat bangga menyambut kafir harbi yang jelas-jelas musuh Allah. Bolehlah kita sambut dia dengan senjata dan jihad, bukan dengan senyum dan tawa serta kegembiraan. Hancurlah sudah hati kaum muslimin di Afghanistan sana, hancurlah hati kaum muslimin di Palestina sana, hancurlah hati kaum muslimin di Pakistan serta di negeri-negeri kaum muslimin yang notabene sedang di jajah Amerika Serikat yang pemimpinnya tidak lain adalah BARACK HUSAIN OBAMA!. “With Pleasure sir,” Indonesia menjadi bagian dari budak AS.
Mengapa kalian bangga?
Sejatinya Obama adalah mesin pembunuh yang dibentuk Yahudi untuk membombardir kaum muslimin. Fakta membuktikan Obama adalah kafir harbi yang jelas-jelas harus kalian perangi. Allah berfirman : “Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,”(An Nisaa’ 4 : 89). Mengapa kalian malah berbangga diri sedangkan adzab Allah telah turun? Tidakkah kalian menyadari atau tidak ingin menyadarinya? Gempa, Tsunami, Merapi, mentawai dan banyak lagi peringatan Allah yang mungkin tidak kalian indahkan. Adzab Allah berhak turun, Murka Allah berhak turun.
Sadarlah kaum muslimin…
Kewajiban serta amanah menjadi seorang muslim terikat dengan syariat dan aqidah yang satu. Dan terjalin dalam kalimatul Haq Laailaaha ilallah Muhammadur rasulullah. Apakah kalian lupa akan ikrar pengakuan kalian sewaktu kalian hendak dilahirkan ke bumi?. Sadarlah saudaraku, ini semua akan mendatangkan kemudharatan yang besar jika kita terus diam dan enggan bertafakur atas apa yang menumpa negeri kita tercinta. Allah hendak mengingatkan kita bahwa apa yang kita perbuat telah terlampau jauh dari apa yang Dia perintahkan. Sadarlah kaum muslimin, kedatangan Barack Husain Obama ke Indonesia bukanlah membawa misi perdamaian. Namun, menabuh genderang perang terhadap kaum muslimin. Sadarlah, sadarlah, sadarlah saudara seimanku…Allah Maha Tahu Terhadap hambaNya yang Musyrik. Allahu Akbar

Selasa, 02 November 2010

Lets to be an ENTERPRENEUR

Bismillah …
Assalamualaikum waromatullahi wabarokatuh …

Sobat-sobat_ku sekalian, pa kabarnya nih ??? Moga loe-loe semua pada bae-bae ja ya!! Tulisan ini sengaja dibuat toek kallian semua, khususnya sobat-sobat yang memiliki status IB (Ijin Belajar), loch ko hanya IB sih ??ya boleh lah buat TB juga, Moga dapat membuka paradigma berfikir sobat-sobat sekalian, ups!!! Ingat PARADIGMA sanes PAraBOla … he..he..he
Do you ever think??? Lulus kuliah nanti kerja dimana yah??? atau mungkin ada yang setelah nyusun KIA lantas langsung KUA, hehe itu sih Up To You … Bagi nyang TB mungkin g akan ambil pusing karena Mereka akan kembali ke tempat asalnya mereka bekerja, nah kita bagi nyang IB (wallahu a’lam).
Teman-teman sekalian menurut pengamatan nyang udah di amati, nga sedikit para lulusan sarjana, khususnya di kampus kita ini yang menjadi PENGACARA .. wuih keren yah!!! Ups!!!… jgn salah maksudnya Pengangguran Banyak Acara (wah..wah..apa kita mau menjadi seperti itu??) jawabnya pasti nga kan…
Di sini saya hanya ingin mengajak teman-teman khususnya barudak-barudak IB agar mencoba untuk berwirausaha atau kata kerennya ber ENTREPRENEUR. Karena apa ??? APA KITA G MALU tiap bulan kita harus minta subsidi dari orangtua kita ??? belum lagi adik-adik kita yg msh kecil (bagi yg memiliki). Saya pernah membaca sebuah buku yg berjudul ”Agar Bekerja Menuai Berkah”, di dalam buku tersebut dijelaskan bahwa katanya seseorang yg telah berusia BALIGH (dewasa) itu sudah wajib untuk membiayai hidupnya, keluarganya, serta orang-orang yang berada dibawah tanggungannya. Menurut Imam Qurthubiy dan Imam Syafi’iy ”Laki-laki yg sudah dewasa (akli baligh) harus menafkahi dirinya sendiri. oRang tua tidak wajib memberikan nafkah kepada anak laki-laki yg sudah mencapai akil baligh”.
Ada seorang sahabat nyang bertanya (waduh kang bule!!! Dengan cara apa ?? Kan saya belum lulus kuliah ??) nga harus nunggu lulus kalie !!!, kan bisa dengan berbisnis, lo khan saya g punya bakat dalam berbisnis ?? Kata siapa bisnis itu harus kudu punya bakat. Bisnis itu tidak perlu punya bakat. Ada sbuah ungkapan Tidak ada orang yang hebat atau berbakat, yang ada hanya terlatih atau tidak terlatih (Andri Maadsa). So!!! Jika kita mau berkatih InsyaAllah pasti bisa…Tapi ada yg mengatakan yaitu Bapak Khoerussalim pengusaha Country Donuts, kalo ternyata manusia memang punya bakat sebagai penjual loh!! Ah masa?? G percaya?? Ingat waktu kita bayi ?? atau kalo g ingt lihat adik kita saja ketika baru lahir,,ketika bayi menangis, ini merupakan upaya si bayi untuk memperoleh perhatian ibunya,agar ia memperoleh rezekinya yaitu ASI.
Mungkin sobat – sobat sekalian ada nyang berpikir ya ?? kenapa harus berbisnis ?? mank g da nyang lain solusinya ?? yg lebih mahal banyak (ups!!! afwan ini bukan solusinya). Sobat-sobat lupa yah kalo nabi kita yang mulia Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk berbisnis (berdagang) karena dengan berbisnis dapat menumbuhkan sikap kemandirian dan kesejahteraan. Beliau bersabda (”Berdaganglah kamu, sebab dari sepuluh bagian penghidupan, sembilan diantaranya dihasilkan dengan berdagang”).
Sbagai penutup, Ada sebuah kisah mudah-mudahan bermanfaat buat sobat-sobat sekalian, dahulu ketika zaman Rasulullah saw, ada seorang sahabat bernama Hakim bin Hisyam, ia berkata, ”Aku pernah meminta dari Rasul lalu Beliau memberiku. Kemudian aku meminta lagi, kemudian Beliau memberiku. Kemudian aku meminta lagi dan Beliau berkata seraya bersabda, ”Wahai Hakim, harta ini memang terasa segar dan manis, barang siapa yang menerima dengan wajar dan hati yg tulus, maka akan memperoleh berkah darinya. Tapi barang siapa yang menerima-nya dengan hati yang rakus dan sangat mengharap maka tidak akan mendapatkan berkah darinya sedangkan ia seperti makan tapi tidak merasa kenyang. Ketahuilah tangan di atas adalah lebih utama daripada tangan di bawah.”
Wawan Kurniawan, SST.

azzamkurniawan@yahoo.co.id